
JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menunjukkan langkah serius dalam memperluas layanan keuangan digitalnya. Tidak hanya fokus pada pertumbuhan kinerja, bank digital ini kini tengah mempertimbangkan investasi emas sebagai salah satu produk baru yang akan ditawarkan.
Arah strategis ini berangkat dari keinginan perusahaan menghadirkan pengalaman berinvestasi yang lebih lengkap dan relevan bagi para penggunanya.
Head of Unit Usaha Syariah Bank Jago, Waasi Sumintardja, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengeksplorasi peluang emas sebagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan nasabah.
Baca Juga
“Nah, kami juga melihat bahwa memang emas ini salah satu alat lindung nilai yang cukup mumpuni gitu ya. Kalau Jago bisa membantu user-user dengan memanfaatkan emas sebagai alat pelindung nilai pasti akan sangat bermanfaat buat mereka,” ujarnya.
Menurut Waasi, langkah ini sejalan dengan visi Bank Jago untuk menghadirkan seamless experience bagi pengguna dalam mengelola keuangan. Artinya, investasi emas akan menjadi bagian dari ekosistem produk yang memungkinkan nasabah bertransaksi dan berinvestasi dalam satu platform digital.
Eksplorasi Mitra dan Pengembangan Produk
Meski rencana ini sudah digarap cukup jauh, Waasi menegaskan bahwa prosesnya belum selesai sepenuhnya. Bank Jago masih terus mencari calon mitra strategis yang dapat bekerja sama dalam mengembangkan fitur tersebut. Namun, detail siapa mitra yang dimaksud belum bisa disampaikan kepada publik.
Ia menambahkan, kompleksitas proses menjadi alasan utama mengapa produk ini belum diluncurkan. Dari sisi teknis hingga aspek perizinan, banyak tahapan yang harus dilalui agar investasi emas benar-benar dapat dijalankan dengan aman dan sesuai regulasi.
Walau demikian, Waasi memastikan desain produk dan komponen pendukungnya sudah disiapkan. Bahkan, Bank Jago telah melakukan uji coba terbatas kepada sebagian pengguna.
“Jadi, kalau udah dapat banyak feedback itu biasanya waktu itu bertambah. Jadi, doakan saja, mudah-mudahan fitur transaksi masih bisa segera muncul,” ungkapnya.
Dampak Tren Investasi Emas pada Deposito
Direktur Bank Jago, Supranoto Prajogo, turut menyoroti tren investasi emas yang berkembang di masyarakat. Ia mengakui bahwa minat investor terhadap emas sedikit banyak berpengaruh terhadap produk deposito bank. Namun, kondisi ini justru dilihat sebagai peluang.
“Terkait kecenderungan investor investasi di emas, kami melihat itu memengaruhi deposito kami. Tapi kami juga melihat investasi ini merupakan produk yang sedang kami cermati untuk ditawarkan ke nasabah kemudian hari,” jelas Supranoto.
Dengan begitu, langkah Bank Jago menjajaki produk emas bukan hanya respons terhadap tren pasar, melainkan juga strategi memperkuat daya saing di tengah persaingan bank digital yang semakin ketat.
Kinerja Keuangan Menguat
Selain menjajaki produk baru, Bank Jago mencatat pertumbuhan signifikan dari sisi kinerja keuangan. Emiten bank digital dengan kode saham ARTO itu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp127 miliar pada semester I/2025. Angka ini melesat 154% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan laba Rp50 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat pesat. Hingga akhir Juni 2025, DPK Bank Jago mencapai Rp22,4 triliun, tumbuh 51% dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun. Pertumbuhan dana ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital Bank Jago semakin kuat.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatat realisasi sebesar Rp21,4 triliun pada paruh pertama 2025, naik 37% YoY dari Rp15,7 triliun. Pertumbuhan kredit turut mendorong kenaikan aset perusahaan menjadi Rp32,4 triliun, meningkat 34% dibandingkan posisi semester I/2024 yang sebesar Rp24,2 triliun.
Kualitas aset juga terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross Bank Jago berada di level 0,3%, jauh di bawah rata-rata perbankan nasional.
Inovasi dan Diversifikasi Produk
Dengan kinerja yang solid, Bank Jago terus mengembangkan inovasi produk demi menjaga relevansi di pasar. Eksplorasi investasi emas menjadi salah satu bentuk diversifikasi yang dinilai mampu menarik lebih banyak pengguna, terutama mereka yang mencari instrumen pelindung nilai.
Waasi menekankan bahwa inovasi tidak hanya soal menambah produk baru, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyatu. Bank Jago ingin agar nasabah bisa melakukan aktivitas finansial mulai dari menabung, bertransaksi, hingga berinvestasi dalam satu aplikasi yang ringkas.
Prospek ke Depan
Meski belum ditentukan waktu peluncuran produk emas, arah strategi Bank Jago cukup jelas. Perusahaan ingin berada di garis depan dalam menyediakan layanan perbankan digital yang lengkap, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Eksplorasi produk ini juga mencerminkan kesiapan Bank Jago dalam menangkap peluang dari tren investasi masyarakat yang semakin beragam.
Dengan fondasi kinerja yang terus tumbuh positif, ditambah strategi inovasi yang berkelanjutan, Bank Jago optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai bank digital pilihan utama.
Kehadiran investasi emas nantinya diharapkan tidak hanya memperluas opsi bagi nasabah, tetapi juga mempertegas komitmen Bank Jago dalam memberikan solusi keuangan yang adaptif. Kombinasi kinerja kuat, inovasi produk, dan fokus pada pengalaman pengguna menjadi modal penting untuk melangkah ke depan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Praktis Scan QR Tiket Whoosh di Stasiun Tanpa Cetak
- 22 September 2025
2.
9 Mitos Gerhana Matahari yang Dibantah Ilmuwan
- 22 September 2025
3.
Rekomendasi 16 Tempat Makan Enak Dekat Alun-Alun Malang Wajib Dicoba
- 22 September 2025
4.
24 Rekomendasi Tempat Makan Enak di Pasar Minggu yang Paling Populer
- 22 September 2025
5.
Atlas Resources (ARII) Siapkan Private Placement 319 Juta Saham
- 22 September 2025