Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Aman Dukung Swasembada Beras

Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Aman Dukung Swasembada Beras
Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Aman Dukung Swasembada Beras

JAKARTA - Pemerintah menegaskan kesiapan stok pupuk subsidi nasional untuk menghadapi musim tanam Oktober 2025 hingga Maret 2026, seiring dengan upaya percepatan swasembada beras.

Dengan ketersediaan pupuk yang cukup, diharapkan produktivitas pertanian tetap optimal dan ketahanan pangan Indonesia semakin terjaga.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa ketersediaan pupuk subsidi yang aman merupakan instrumen penting untuk mendukung para petani. “Kita pastikan pupuk subsidi tersedia, cukup, dan dapat diakses petani. Ini penting untuk menjaga produktivitas nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” kata Amran.

Baca Juga

Harga Minyak Naik Senin Dipicu Gejolak Eropa dan Timur Tengah

Data Kementerian Pertanian (Kementan) per 18 September 2025 menunjukkan bahwa realisasi penyaluran pupuk subsidi sudah mencapai 56,45 persen, atau setara 5,6 juta ton dari total alokasi nasional sebesar 9,5 juta ton. Angka ini menjadi indikator kesiapan pemerintah dalam mendukung musim tanam Okmar 2025/2026.

Pupuk Subsidi, Kunci Stabilitas Produksi

Amran menegaskan bahwa pupuk subsidi bukan sekadar komoditas, tetapi instrumen strategis untuk menjaga stabilitas produksi pangan nasional. Menurutnya, ketersediaan pupuk yang tepat waktu dan berkualitas tinggi akan mendorong petani untuk lebih produktif. Dengan kondisi ini, pemerintah optimistis target swasembada beras bisa dicapai lebih cepat dari yang direncanakan empat tahun ke depan.

“Insya Allah tahun ini mimpi kita untuk swasembada beras dapat terwujud. Target empat tahun bisa kita capai lebih cepat tahun ini,” ujarnya.

Untuk memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan efektif, Kementan menerapkan prinsip 7T, yaitu: tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat harga, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat penerima. Dengan sistem ini, pemerintah berharap pupuk sampai ke tangan petani sesuai kebutuhan tanpa terjadi penyimpangan.

Skema Distribusi dan Akses Petani

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menjelaskan bahwa stok pupuk telah disiapkan sesuai kebutuhan musim tanam. Selain itu, sistem penebusan pupuk melalui KTP dan Kartu Tani diperluas untuk mempermudah akses bagi petani di seluruh wilayah. Skema ini membuat proses distribusi lebih transparan dan akuntabel.

“Tidak ada alasan petani kesulitan pupuk. Skema penebusan dengan KTP atau Kartu Tani membuat semuanya lebih mudah,” tegas Andi Nur Alam.

Pemerintah juga melibatkan berbagai pihak dalam pengawasan distribusi pupuk, mulai dari produsen, distributor, kios pengecer, pemerintah daerah, hingga aparat penegak hukum. Dengan pengawasan yang ketat, potensi penyimpangan atau penyelewengan pupuk subsidi dapat diminimalkan.

Dampak pada Produktivitas dan Ketahanan Pangan

Dengan tata kelola distribusi yang lebih baik, pupuk subsidi diyakini mampu meningkatkan produktivitas pertanian, terutama pada komoditas beras. Hal ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk swasembada pangan nasional, yang menjadi prioritas strategis dalam menghadapi tantangan kebutuhan pangan domestik.

Ketersediaan pupuk yang memadai juga memberikan kepastian bagi petani dalam merencanakan penanaman, sehingga mereka dapat meningkatkan hasil panen tanpa khawatir kekurangan input produksi. Pemerintah menilai bahwa dukungan ini penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di tengah fluktuasi harga dan pasokan global.

Selain berfokus pada ketersediaan pupuk, Kementan juga mendorong peningkatan kapasitas dan produktivitas petani melalui edukasi teknis serta pendampingan lapangan. Dengan kombinasi pupuk berkualitas dan bimbingan teknis, produktivitas pertanian diperkirakan akan meningkat signifikan.

Percepatan Swasembada Beras

Secara keseluruhan, pemerintah optimistis target swasembada beras dapat tercapai lebih cepat berkat strategi distribusi pupuk yang terencana dan pengawasan yang ketat. Keberhasilan ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional, memberikan kepastian harga, serta mendorong kesejahteraan petani.

Dengan semua langkah ini, musim tanam Okmar 2025/2026 diproyeksikan berjalan lancar, mendukung peningkatan produksi beras, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Langkah-langkah strategis ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menghadirkan stabilitas pangan dan kesejahteraan bagi petani Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Panduan Lengkap Kuliner Badung Bali: 7 Tempat Makan Terbaik

Panduan Lengkap Kuliner Badung Bali: 7 Tempat Makan Terbaik

6 Resep Pie Susu Berbagai Rasa, Camilan Manis Mudah Dibuat

6 Resep Pie Susu Berbagai Rasa, Camilan Manis Mudah Dibuat

Hasil Drawing Korea Open 2025 dan Daftar Atlet Indonesia

Hasil Drawing Korea Open 2025 dan Daftar Atlet Indonesia

Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 22 September 2025

Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 22 September 2025

7 Tips Fashion Stylist Pakai Crop Top Agar Tetap Stylish Dan Nyaman

7 Tips Fashion Stylist Pakai Crop Top Agar Tetap Stylish Dan Nyaman