AI Dongkrak Efisiensi Logistik Nasional hingga 60 Persen

AI Dongkrak Efisiensi Logistik Nasional hingga 60 Persen
AI Dongkrak Efisiensi Logistik Nasional hingga 60 Persen

JAKARTA - Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi langkah strategis yang kian mendesak bagi dunia usaha, termasuk sektor logistik dan rantai pasok nasional. 

Teknologi ini bukan hanya tren, tetapi sudah terbukti memberi dampak besar terhadap kecepatan dan ketepatan operasional perusahaan. 

Berbagai data menunjukkan bahwa adopsi AI membawa efisiensi yang signifikan dan berpotensi meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Baca Juga

Pertamina NRE Perkuat Energi Hijau dan Efisiensi Industri

Menurut laporan riset global Gitnux tahun 2025, sebanyak 60 persen perusahaan logistik yang telah mengadopsi AI berhasil mencatat lonjakan efisiensi operasional hingga 60 persen. 

Angka ini memperlihatkan bahwa pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan penting bagi para pelaku industri. Dalam konteks persaingan bisnis yang semakin ketat, AI mampu memberikan keunggulan yang sulit ditandingi metode konvensional.

Chairperson FIATA Region Asia-Pacific sekaligus Ketua Dewan Pembina Asosiasi Logistik Forwader Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, menegaskan bahwa AI telah menjadi motor penggerak transformasi sektor logistik global. 

“Para pelaku usaha sektor logistik kelas global sudah mengintegrasikan penggunaan AI dalam operasi usaha mereka, menjadikan proses bisnis lebih cepat dan efisien. Hal ini menjadi indikasi bahwa peranan AI tidak terhindarkan bagi dunia usaha. Di mana para pelaku usaha sektor logistik rantai pasok nasional juga harus mulai dengan serius membangun kapasitas operasionalnya,” ujar Yukki.

Yukki menjelaskan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya mempermudah proses kerja, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih akurat. 

AI mampu menganalisis kondisi rantai pasok global secara real time, mengumpulkan data penting, dan mengidentifikasi potensi gangguan dalam jalur perdagangan internasional. 

“AI membantu menganalisa situasi rantai pasok global, mengumpulkan data yang akurat terhadap lanskap jalur perdagangan yang terdisrupsi, dan mengintegrasikannya dalam operasional kegiatan bisnis yang lebih efisien,” lanjutnya.

Selain mengoptimalkan efisiensi, adopsi AI juga dapat meminimalkan risiko operasional. Dalam industri logistik, kecepatan dan keandalan distribusi merupakan faktor kunci yang menentukan kepuasan pelanggan. 

Dengan sistem berbasis AI, perusahaan dapat memprediksi permintaan, mengatur rute pengiriman paling efektif, serta mengurangi potensi keterlambatan yang dapat merugikan bisnis. Hal ini pada akhirnya meningkatkan kualitas layanan sekaligus menekan biaya operasional.

Sementara itu, pemerintah Indonesia turut menunjukkan komitmennya dalam mendorong modernisasi sektor logistik melalui pemanfaatan teknologi. 

Ekonom Indef, Ariyo DP Irhamna, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Sektor Logistik. Menurutnya, regulasi tersebut sebaiknya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga memasukkan kebijakan yang mendukung implementasi AI. 

“Jika faktor AI diikutsertakan dalam Perpres tersebut, nantinya para pelaku industri juga mulai memberi perhatian untuk mulai dengan serius mengadopsi AI dalam operasional bisnis,” tegas Ariyo.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong pelaku industri logistik nasional untuk lebih berinvestasi dalam teknologi modern. Ariyo menilai, dengan dukungan kebijakan yang jelas dan konsisten, perusahaan logistik di Indonesia akan memiliki landasan yang lebih kuat untuk melakukan transformasi digital. 

Kebijakan tersebut juga akan memberi sinyal positif bagi investor yang ingin menanamkan modal di sektor teknologi logistik.

Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan adopsi AI di industri logistik. International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) menekankan pentingnya sinergi tersebut untuk mempercepat proses digitalisasi. 

Pemerintah dapat memberikan insentif dan regulasi yang mendukung, sementara pelaku usaha perlu berani mengambil langkah investasi dalam pengembangan teknologi. Dengan kerjasama yang erat, Indonesia dapat memperkuat daya saingnya di tingkat internasional.

Perkembangan industri logistik global menunjukkan bahwa transformasi digital berbasis AI telah menjadi standar baru. Perusahaan-perusahaan besar di dunia telah merasakan manfaat dari otomatisasi dan analisis data yang lebih mendalam. 

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kebutuhan distribusi yang kompleks, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi ini. Dengan pemetaan data yang tepat, jalur distribusi dapat diatur lebih efisien, menghemat waktu, dan menekan biaya transportasi.

Ke depan, penerapan AI di sektor logistik juga dapat mendukung agenda keberlanjutan. Teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon dengan cara mengoptimalkan rute distribusi dan mengurangi penggunaan bahan bakar. 

Efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik akan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi sesuai komitmen global terhadap perubahan iklim.

Melihat tren positif ini, para pelaku industri di Indonesia perlu segera mengambil langkah konkret. Investasi dalam teknologi AI harus dianggap sebagai strategi jangka panjang, bukan sekadar proyek sementara. Perusahaan yang lebih cepat beradaptasi akan memiliki keunggulan kompetitif dan mampu memenuhi tuntutan pasar yang semakin dinamis.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah, kesiapan infrastruktur, serta komitmen pelaku usaha, adopsi AI di sektor logistik nasional diperkirakan akan terus berkembang pesat. 

Peningkatan efisiensi hingga 60 persen yang sudah terbukti di berbagai negara menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital membawa manfaat besar bagi perekonomian. Bagi Indonesia, inilah momentum penting untuk melangkah menuju ekosistem logistik modern yang lebih cerdas, efisien, dan berdaya saing tinggi.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Toksoplasmosis: Kenali Risiko Silent Killer dan Pencegahannya

Toksoplasmosis: Kenali Risiko Silent Killer dan Pencegahannya

Bahaya Menahan Bersin: Risiko Cedera Serius bagi Tubuh

Bahaya Menahan Bersin: Risiko Cedera Serius bagi Tubuh

Resep Bolu Ketan Hitam Isi Keju, Favorit Warganet

Resep Bolu Ketan Hitam Isi Keju, Favorit Warganet

Doomscrolling Bisa Ganggu Mental, Begini Cara Mengatasinya

Doomscrolling Bisa Ganggu Mental, Begini Cara Mengatasinya

Pertamina NRE Perkuat Energi Hijau dan Efisiensi Industri

Pertamina NRE Perkuat Energi Hijau dan Efisiensi Industri