Agrinas Palma Siap Produksi Minyakita Mulai Tahun Depan

Agrinas Palma Siap Produksi Minyakita Mulai Tahun Depan
Agrinas Palma Siap Produksi Minyakita Mulai Tahun Depan

JAKARTA - PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), BUMN yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, menyiapkan langkah strategis untuk merambah bisnis minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita mulai tahun 2026. 

Langkah ini merupakan bagian dari rencana ekspansi perusahaan agar tidak hanya berfokus pada produksi bahan baku minyak sawit mentah (CPO), tetapi juga memproduksi produk olahan yang siap dikonsumsi masyarakat.

Direktur Utama Agrinas Palma, Agus Sutomo, menjelaskan bahwa tahun 2025, perusahaan masih berkonsentrasi pada produksi CPO. Namun, strategi ke depan akan memasukkan bisnis minyak goreng dalam portofolio produksi. 

Baca Juga

Indonesia Maksimalkan Nuklir dan Surya, Batu Bara Tinggal 7,8 Persen

“Untuk 2025 ini kami baru sampai produksi CPO saja, nanti konsep strategi kami ke depan tahun 2026 itu minyak goreng, Minyakita,” ujar Agus saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta.

Agus menambahkan, rencana ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden mengarahkan Agrinas Palma untuk menjalin kolaborasi dengan PalmCo, subholding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sehingga perusahaan bisa mengambil bagian dalam produksi minyak goreng nasional. 

Dengan kerja sama ini, Agrinas diharapkan dapat menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar industri minyak goreng di Indonesia.

Kebijakan ekspansi ke Minyakita ini tidak lepas dari upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan minyak goreng di tengah fluktuasi harga pasar dan tingginya kebutuhan masyarakat. 

Agus menjelaskan bahwa Agrinas Palma akan memprioritaskan pasokan CPO kepada PTPN. Namun, apabila terdapat kelebihan produksi, CPO tersebut dapat ditawarkan ke vendor lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan. Hal ini sekaligus membuka peluang bagi pelaku industri lain untuk mendapatkan bahan baku CPO berkualitas dari Agrinas.

Selain fokus pada Minyakita, perusahaan pelat merah ini juga menyiapkan rencana jangka panjang untuk produksi biodiesel berbasis minyak sawit. Agus menyebutkan, pada 2029, Agrinas akan mulai memproduksi biodiesel 100 persen dari minyak sawit atau dikenal dengan B100. 

Produk ini akan menjadi bagian dari upaya nasional untuk mendukung energi terbarukan sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

“Tetapi, pada saatnya nanti setelah kami masuk ke program biodiesel, maka tidak ada yang kami jual, nanti kami olah sendiri seluruhnya untuk Minyakita dan biodiesel,” imbuh Agus. Pernyataan ini menegaskan bahwa Agrinas Palma berkomitmen untuk mengelola seluruh rantai pasokannya secara mandiri, mulai dari produksi CPO hingga pengolahan menjadi minyak goreng dan biodiesel.

Langkah ekspansi ini dipandang strategis, mengingat kebutuhan minyak goreng nasional terus meningkat seiring pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan industri makanan. Dengan masuknya Agrinas Palma ke bisnis Minyakita, pemerintah berharap dapat menstabilkan harga minyak goreng di pasaran dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Agus juga menekankan pentingnya kolaborasi antar BUMN dalam mengembangkan industri hilir minyak sawit. Dengan sinergi antara Agrinas Palma dan PalmCo, kapasitas produksi dan distribusi minyak goreng dapat lebih optimal, sehingga target ketersediaan minyak untuk masyarakat dapat terpenuhi.

Selain aspek ketersediaan, kualitas produk juga menjadi perhatian utama Agrinas Palma. Perusahaan menargetkan produk Minyakita yang dipasarkan tidak hanya terjangkau secara harga, tetapi juga memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk minyak goreng nasional.

Ekspansi ke bisnis minyak goreng rakyat dan biodiesel sekaligus memberikan peluang bagi Agrinas Palma untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit. Dengan memproduksi langsung minyak goreng dan biodiesel, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan CPO dan meningkatkan efisiensi produksi.

Selain itu, rencana pengolahan biodiesel B100 akan mendukung program pemerintah dalam penggunaan energi nabati. Dengan demikian, Agrinas Palma tidak hanya fokus pada sektor pangan, tetapi juga berperan dalam pengembangan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan visi nasional untuk memanfaatkan sumber daya kelapa sawit secara lebih berkelanjutan.

Ekspansi ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor produksi maupun distribusi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar perkebunan dan pabrik pengolahan. Agus menyebut bahwa langkah ini akan memperkuat posisi Agrinas Palma sebagai BUMN yang mampu berkontribusi secara signifikan pada ketahanan pangan dan energi nasional.

Dengan rencana strategis tersebut, Agrinas Palma Nusantara diproyeksikan tidak hanya menjadi produsen CPO, tetapi juga pemain utama dalam industri minyak goreng nasional melalui Minyakita dan pengembangan biodiesel berbasis sawit. Kolaborasi dengan subholding BUMN lain serta fokus pada kualitas dan ketersediaan produk diyakini akan menjadikan perusahaan sebagai pilar penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energi Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Pegadaian 2025 Naik, Antam Tembus Rp2,25 Juta

Harga Emas Pegadaian 2025 Naik, Antam Tembus Rp2,25 Juta

IHSG 24 September 2025: Support 8.000, Cek Rekomendasi Saham

IHSG 24 September 2025: Support 8.000, Cek Rekomendasi Saham

BEI Buka Suspensi Saham CBRE dan FILM Mulai Hari Ini

BEI Buka Suspensi Saham CBRE dan FILM Mulai Hari Ini

Lo Kheng Hong Masih Pegang Saham PGAS Terbesar Kuartal III

Lo Kheng Hong Masih Pegang Saham PGAS Terbesar Kuartal III

Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Naik Signifikan

Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Naik Signifikan